Senin, 14 September 2015

Phishing dan Skimming, Kejahatan e-Banking yang Paling Marak


Poker 99 - Kemudahan teknologi membuat transaksi elektronik banking (e-banking) semakin diminati. Nasabah bisa melakukan transaksi kapan pun dan di mana pun serta tanpa ada batasan waktu.

Namun, segala kemudahan ini tentu punya risiko. Banyak dijumpai kejahatan e-banking, salah satunya melalui skema skimming dan phishing.

Card skimming adalah aktivitas menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM/debit secara ilegal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dalam penggunaan transaksi e-banking.

"Skiming ini sudah sejak 8 tahun lalu dari konvensional sampai canggih terus berulang. Saya kira ada beberapa kejadian yang ada di data base pengawas terkait delivery channel ATM, e-banking juga ada terkait phissing malware," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis saat acara Seminar Nasional dan Peluncuran Buku Bijak Ber-eBanking, di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/9/2015).

Dia menjelaskan, kasus kejahatan e-banking dengan skema skimming ini sering ditemui dalam beberapa kasus. Misalnya kasus skimming yang dilakukan bukan WNI tapi warna negara tetangga.

"Mereka setiap minggu bisa ke Malaysia bawa ratusan juta. Dia bawa alat bisa merekam, berisi informasi data nasabah. Memang kebijakan kami di OJK, kami minta bank untuk identifikasi dan penelitian terhadap data atau pun saldo nasabah yang terkena data skimming," ucap dia.

Biasanya, Irwan menyebutkan, kejahatan e-banking terjadi pada nasabah-nasabah dengan nominal saldo yang besar dan biasanya terjadi pada bank BUKU 3 dan 4.

"Jadi yang sering bermasalah di sistem e-banking adalah BUKU 3 dan 4 yaitu ada di 22 bank dan yang hectic market adalah BUKU 4. Banyak pengaduan mungkin kegagalan transaksi karena masalah delivery channel yang tidak sempurna," terang dia.

Untuk itu, Irwan mengatakan, perlu dilakukan koordinasi antar lembaga agar kejahatan e-banking bisa diantisipasi sedini mungkin.

"Bagaimana kerja sama antar bank dilakukan cepat dan saling dukung untuk memitigasi kerugian yang terjadi akibat fraud yang terjadi di e-banking. Bank wajib bantu kalau ada call dari bank lain kalau ada transaksi dicurigai dari fraud e-banking. Karena kemarin kami juga sudah kumpulkan direktur kepatuhan, saya sarankan buat kesepakatan kalau satu bank ada accident terkait fraud di perbankan maka dibantu dengan kesepakatan untuk memberi kemudahan dan kecepatan. Agar pembobolan tidak berlangsung cepat," tandasnya.
« PREV
NEXT »

Tidak ada komentar

Posting Komentar