Kamis, 21 April 2016

SISWI SMA DIBUNUH DI NIAS BARAT, POLISI PERIKSA 10 SAKSI


Situs Judi Poker -Terkait pembunuhan siswi SMA bernama Abdiana Waruwu (16), warga Dusun I Dangagari, Desa Sitolubanua Fadoro, Kecamatan Moro'o, Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut), pada 14 April 2016, saat ini pihak kepolisian masih mengejar pelaku.

"Kita sudah membentuk tim untuk menangani kasus ini. Sampai sekarang, sudah ada 10 saksi yang kita mintai keterangan," ujar Kasat Reskrim Polres Nias, AKP Harefa kepada Okezone.


Sementara untuk barang bukti yang diamankan, ia mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pakaian korban, jam tangan, dan sepatu yang saat itu digunakan korban sebelum kejadian.

"Kalau barang bukti yang lain, belum bisa kita informasikan sampai saat ini karena nanti bisa mengganggu proses penyelidikan. Begitu juga dengan mengarah kepada siapa. Yang pasti, kita sudah membentuk tim untuk menangani kasus ini," seru Harefa.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMA, Abdiana Waruwu (16), warga Dusun I Dangagari, Desa Sitolubanua Fadoro, Kecamatan Moro'o, Nias Barat, Sumut, ditemukan tewas dengan kondisi luka-luka di tubuhnya.


Informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika korban pergi sekolah pada 14 April 2016 pagi yang lalu. Akan tetapi, sampai sore hari, korban tak juga pulang. Padahal, biasanya korban sudah tiba di rumah sebelum sore menjelang.

Merasa ada yang tidak beres, keluarga korban pun mencoba melakukan pencarian. Mereka pergi ke sekolah dan juga bertanya kepada teman-teman korban. Akan tetapi, setibanya di sekolah, mereka juga tak menemukan korban.


Pihak sekolah yang mereka tanya juga tidak mengetahui di mana keberadaan korban. Sebab saat dilakukan pengecekan, ternyata hari itu korban tidak masuk sekolah. Mendengar jawaban itu, keluarga pun semakin resah.

Tidak tahu harus bagaimana, keluarga korban pun melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. Keesokan harinya, jenazah korban ditemukan dikubur di pinggir jalan setapak menuju rumahnya yang biasa dilalui korban setiap pergi dan pulang sekolah di Kecamatan Mandrehe, Nias Barat, Sumatera Utara.

Keluarga korban dan polisi curiga melihat bercak darah yang ada di jalan setapak itu. Tidak jauh dari bercak darah itu, mereka menemukan gundukan tanah yang baru digali. Di sana korban ditemukan di kedalaman 50 cm. Keluarga korban mengenal jenazah itu dari jam tangan yang dikenakannya.

« PREV
NEXT »

Tidak ada komentar

Posting Komentar