Writen by
Info Pasti
23.47.00
-
0
Comments
Poker Online Terpercaya - Wayan Debi Arianto (30) tak sadarkan diri terbaring di satu bed ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali
Suminta mengatakan, anak tunggalnya itu harus dirawat di rumah sakit sejak petang usai dihajar ratusan warga Desa Telaga, Kecamatan Busungbiu, Buleleng.
Pria ini dianggap telah membuat onar di desanya dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Gelagat tidak baik Debi sudah ditunjukkan sejak di rumahnya di Banjar Padma Kencana, Desa Telaga.
Ketika itu Suminta merasa cemas karena anaknya yang menderita gangguan mental kambuh.
Ia kemudian melaporkannya kepada kepala desa dan Polsek Busungbiu agar anaknya dapat diamankan untuk mencegah tindakan anarkis.
Sebab sudah lebih dari tiga kali ini anaknya telah membuat onar di desa dan dihajar warga.
Saat kembali ke rumah sekitar pukul 18.00 Wita, ia begitu kaget ketika di jalan menjumpai anaknya itu sudah berada di perempatan jalan desa bersama istrinya.
Debi meminta istrinya untuk telanjang di tengah jalan sembari berteriak-teriak.
Ketika itu menurutnya tidak ada satupun polisi yang terlihat.
“Dari sanalah masyarakat datang, anak saya dibilang rusuh, dipentunglah sama tongkat. Anak saya bilang gak akan mengganggu masyarakat, anak saya duduk sambil bawa keris, ada yang sudah siap bawa senapan mau tembak anak saya. Saya gak bisa ngomong apa, sudah minta bantuan polisi tapi tidak ada apa,” ungkapnya.
“Waktu dikeroyok itu tidak ada satupun polisi yang di lokasi. Baru setelah itu binmas yang saya telepon 10 kali baru dia telepon saya. Lho sudah ada kejadian kok baru ngebel,” tambah dia.
Debi tidak saja dihajar menggunakan tangan kosong, tetapi juga dipukul dengan tongkat.
Kedua kakinya juga disayat menggunakan pedang dan tulang-tulangnya dipatahkan.
Akibatnya, kedua kakinya harus di-gips dan tulang-tulang kakinya harus di-pen.
Kapolsek Busungbiu, AKP I Nengah Sudiarta mengatakan, Debi merupakan seorang pria yang mengalami gangguan jiwa.
Ia menyebut jika pria itu sudah sering keluar masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli.
Tindakan warga yang menghajar Debi juga dibenarkannya dengan alasan untuk melumpuhkannya.
“Karena bapaknya tidak bisa mengendalikan si Debi ini keluar rumah bawa keris dan mengancam warga sekitar. Untuk menghindari korban luka maka masyarakat sekitar melumpuhkan yang bersangkutan sehingga yang bersangkutan dirawat di RSUD Buleleng. Kami mengamankan yang bersangkutan supaya amuk massa tidak berlanjut dan kita bawa ke rumah sakit,” jelasnya. (*)
Tidak ada komentar
Posting Komentar